2025-02-12 | admin 9

Mengenalkan Pendidikan Indonesia di Sekolah SPK

Siswa SPK bisa mengakses fasilitas pelajaran yang superior karena biaya pengajarannya yang relatif mahal. Kesejahteraan guru-gurunya di atas rata-rata standar nasional.

Perpaduan kurikulum antara kurikulum asing dan kurikulum nasional dalam progres belajar mendidik menjadi karakter khas di satuan pengajaran kerja sama (SPK). Sebab menerapkan kurikulum asing, SPK juga mendatangkan guru-guru kerkebangsaan asing. SPK ialah satuan pengajaran yang dikelola atas dasar kerja sama antara lembaga pengajaran asing (LPA) yang terakreditasi atau diakui di negaranya dengan lembaga pengajaran di Indonesia (LPI).

Beberapa besar sekolah SPK untuk tahapan Pengajaran si kecil umur dini (PAUD) dan TK menerapkan metode Montessori, Waldorf dan Reggio Emilia. Padahal untuk tahapan sekolah dasar hingga sekolah menengah biasanya mengadopsi program International Baccalaureate (IB), program Penempatan Lanjutan (AP) Dewan Perguruan Tinggi dan kurikulum Sertifikat Internasional Pengajaran Menengah (IGCSE) Cambridge International.

Baca Juga : Kelebihan Dan Kekurang Pada Pendidikan SMK Yang Harus Diketahui

Kecuali kurikulum yang “gado-gado”, sekolah SPK juga dilengkapi sejumlah fasilitas superior. Untuk fasilitas olahraga, misalnya sekolah ini mempunyai kolam renang, lapangan tenis, lapangan sepak bola, lapangan basket, lintasan atletik dan lain-lain. Kecuali itu areal SPK yang relatif luas juga bisa menampung ruang serba guna, pelbagai laboratorium, dan fasilitas keren lainnya.

Dengan fasilitas yang wah dan eksistensi guru-guru asing, maka etika selanjutnya di sekolah SPK ialah biaya pengajaran yang menempuh ratusan juta rupiah dalam setahun. Dengan ongkos pengajaran yang relatif mahal, maka cuma keluarga dari kalangan menengah atas saja yang kapabel menyekolahkan si kecilnya di SPK. Dan tentu saja, kesejahteraan guru-guru dan kekuatan kependidikan di SPK jauh di atas rata-rata standar nasional.

Menurut Aturan Menteri Pengajaran dan Kebudayaan No 31/2014, untuk mendapatkan gelar SPK ini, sekolah semestinya meraih akreditasi nasional “A” dan diakreditasi oleh lembaga asing yang bekerja sama dengan mereka. Sekolah-sekolah SPK juga semestinya memasukkan tiga mata pelajaran kurikulum semestinya, ialah Pengajaran Kewarganegaraan Nasional (PKN), Bahasa Indonesia dan Agama ke dalam kurikulumnya.

Padahal kurikulum asing cenderung mendominasi pengajaran di SPK, siswa di sana juga mendapat sentuhan pengajaran Indonesia.

Bina Tunas Bangsa (BTB) School yang berlokasi di Pluit, Jakarta, ialah salah satu sekolah dengan kelompok SPK yang berbasis kurikulum Cambridge International School https://www.braxtonatlakenorman.com/ dari Inggris. Sekolah yang siswanya kerap kali meraih medali kejuaraan Olimpiade ini mempunyai fasilitas pengajaran bertaraf internasional seperti metode pelajaran, 52 guru lokal dan asing hingga dukungan sarana prasarana seperti tiga laboratorium bahasa.

“Kami membikin fasilitas terbaik dan selalu menjaga kualitas,” kata Konselor BTB School, Williana Kusumaningsih.

Pihak BTB School menyambut bagus kebijakan Kemdikbud yang mengalihkan jatah anggaran untuk tunjangan pekerjaan bagi guru SPK terhadap guru honorer di pelosok-pelosok tempat di Indonesia. “Ketika ini kami berpusat dengan pekerjaan dan mensyukuri apa diberikan yayasan,” katanya.

Share: Facebook Twitter Linkedin