Industri Otomotif Bikin Pemerintah Waswas, Ini Alasannya
JAKARTA – Pemerintah secara gamblang tunjukkan kekhawatirannya terhadap penurunan performa industri otomotif tahun lantas sebagai akibat berasal dari pandemi Covid-19. Sebab, industri otomotif dinilai merupakan sektor yang di andalkan pemerintah untuk mengangkat ulang keyakinan diri konsumen. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan keyakinan diri pembeli di Indonesia di hitung berdasarkan kuantitas pembelian mobil dan sepeda motor. Bahkan, perihal tersebut di katakan menjadi pertimbangan utama pemerintah menyingkirkan mengeluarkan insentif PPnBM. “Ini yang menjadi alasan pemerintah memberikan insentif PPnBM. Kami senang orang membeli lagi, pabrik jalan, dan ekspor otomotif sebagai industri berteknologi tinggi mampu meningkat,” ujar Lutfi di kala memberikan sambutan di dalam acara Industry Talks: Peran Asosiasi Dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Covid-19, Jumat (9/4/2021). Sekadar catatan, tahun lantas penjualan mobil di Indonesia turun 48,35 prosen dengan total yang terjual hanya 550.000 unit. Sementara sepeda motor mengalami penurunan yang tidak kalah signifikan, yakni terkoreksi 43,57 secara tahunan.
Penurunan performa terhitung di alami oleh sektor lain yang menjadi turunan berasal dari motor dan mobil, yakni suku cadang. Data Kemendag menyebut terjadi penurunan sebesar 23 prosen untuk penjualan suku cadang otomotif, dan indeks ritel amblas 12 persen. Adapun, lanjut Lutfi, perihal yang paling di khawatirkan oleh pemerintah berasal dari penurunan yang di alami oleh industri otomotif di Tanah Air adalah tercerminnya tingkat memproduksi yang terhitung tidak kalah jelek berasal dari penurunan tingkat konsumsi.